Hidup adalah pilihan. Ya, hidup memang dipenuhi dengan pilihan. Setiap pilihan yang kita pilih itulah yang nantinya akan membentuk rantai demi
rantai yang saling menyambung membentuk cerita di kehidupan kita.
***
Kembali ke satu tahun silam, tepatnya 06 Juli 2012, adalah
hari dimana hasil Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)
diumumkan. Alhamdulillah, saya lulus di pilihan pertama saya, yaitu jurusan
Farmasi Universitas Sumatera Utara. Banyak orang yang mengatakan bahwa kuliah
di farmasi itu sulit; capek. Hal itu sebenarnya
sedikit menyita pikiran saya dikarenakan passion
saya yang tidak sepenuhnya di farmasi. Namun, karena farmasi sudah menjadi
pilihan saya, saya tidak mau terlalu memikirkan hal itu apalagi saya belum
menjalaninya.
Setelah menjalani kuliah beberapa bulan, perlahan saya mulai
menyukai bidang farmasi walaupun perkataan orang-orang tentang farmasi itu
sulit tidak sepenuhnya salah; di farmasi kita memang disibukkan dengan banyak
kegiatan praktik di laboratorium.
***
Malam itu, setelah selesai mengerjakan jurnal hasil
praktikum, saya mencoba melepas penat dengan memantengin salah satu media sosial, twitter. Ada twit dari salah satu akun yang menarik perhatian saya,
yaitu akun resmi STAN (@usmstan) yang menyatakan bahwa Ujian Saringan Masuk
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (USM STAN) Tahun Anggaran 2013/2014 resmi
dibuka.
Sejak SMA, saya memang bercita-cita ingin kuliah di salah
satu Perguruan Tinggi Kedinasan itu. Setiap kali diadakan try out, saya selalu mengikutinya dan alhamdulillah selalu lulus
nilai mati. Namun, harapan itu pupus karena tidak ada USM STAN pada tahun 2012.
Setelah mengetahui bahwa USM STAN dibuka pada tahun 2013, mulanya
saya tidak tertarik lagi untuk mengikutinya karena sayang rasanya jika harus
meninggalkan kuliah yang sudah dijalani selama setahun. Akan tetapi, saya tetap
memberitahukan info tersebut kepada kedua orangtua saya untuk meminta saran.
Kedua orangtua saya malah mendukung saya untuk tetap mengikuti ujian tersebut,
bahkan ibu saya mengatakan jika nantinya saya diterima di STAN itu artinya saya
memang sudah ditakdirkan di STAN. Pada saat itu, hati kecil saya sebenarnya sedih.
Saya merasa pengorbanan saya selama setahun seakan sia-sia karena saya sudah merasa
nyaman kuliah di farmasi. Namun, saya tetap menuruti saran dari kedua orangtua
saya.
***
Tanggal 01 Agustus 2013 pengumuman hasil seleksi USM STAN
tahap I sudah dipublikasikan, lebih cepat satu hari dari jadwal yang
ditentukan. Nama saya tertera di lampiran pengumuman yang menyatakan bahwa saya
lulus tahap I dan berhak mengikuti tahap selanjutnya.
Mengetahui saya lulus di tahap pertama, kedua orangtua saya
semakin semangat mendukung saya untuk latihan. Bahkan pada saat tes tahap
kedua, tes kesehatan dan wawancara, kedua orangtua saya ikut menemani saya tes sampai
selesai. Saya sangat terharu melihat pengorbanan mereka demi saya. Saya pun bertekad
kalau saya harus lulus agar membuat mereka bangga.
***
Tanggal 5 September 2013 adalah hari dimana pengumuman hasil
seleksi USM STAN tahap II dipublikasikan serta menjadi hari dimana saya harus
memilih untuk tetap kuliah di Farmasi USU atau meninggalkannya demi mimpi saya
yang dulu, yaitu kuliah di STAN. Orangtua saya bersikap demokratis; mereka
tidak memaksa saya untuk memilih STAN tetapi mereka membiarkan saya memilih sesuai
keinginan saya. Jika teringat pengorbanan kedua orangtua saya, rasanya saya
tidak tega kalau sampai tidak memilih STAN. Di sisi lain, saya sudah menemukan
kenyamanan di farmasi, saya sudah mencintai ilmu tentang obat-obatan. Apalagi, sedih rasanya jika harus berpisah dengan teman-teman yang selama setahun sudah
memberikan cukup banyak kenangan. Namun, saya tetap harus memilih.
Pada akhirnya saya memilih untuk melanjutkan kuliah di STAN.
Ya, ini adalah pilihan saya. Hidup adalah pilihan. Kita harus memilih salah
satu di antara banyaknya pilihan. Tidak mungkin kita dapat memilih semuanya. Seperti
quote yang dikatakan oleh seorang
filsuf Perancis, Albert Camus : “Life is
the sum of all your choices” yang berarti bahwa semua pilihan yang kita
pilih akan mencerminkan bagaimana kita akan menjalani hidup nantinya. STAN adalah
pilihan saya dan saya harus siap untuk pilihan-pilihan berikutnya dalam hidup. Insyaallah…
Tugas Magang #1
1 komentar:
Hidup bukan pilihan tapi tempat untuk memilih pilihan
Posting Komentar